Assalamu Alaikum....
Long time no see...
September 2013 ini bener-bener ngerasain amazing part of my life... Ya inilah hidup.. seperti roda yang berputar.. kadang ketika kita diatas, smua terasa mudah.. kadang ketika kita dibawah smua terasa sulit.. tp dari semua yang kita rasain ya mesti tetep disyukuri ajah, biar terasa mudah ngelewatin smuanya.. :D
Berawal dari HP yg berbunyi skitar pukul 10.00 WIB malam.. terdengar suara om yg di seberang sana.. "lia.. bilangin sama tante rahmah, bsok gw kerumah sunter, om dilah lagi sakit niy.. Kebetulan waktu itu posisi tante yg mau dikabarin ada sebelah gw... langsunglah laporan ke doi.. ni langsung gomong aja sama orangnya.. dan selesai sudah percakapan malem itu.
Keesokan harinya..
Nyokap ngabarin via tlp kalau ternyata si om yg telp semalem mau kerumah, udah masuk ke RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo). Sorenya pulang kantor bareng nyokap langsung meluncurlah ke TKP. Hari pertama si om dirawat masih belum dapet kamar bwt rawat inapnya dikarenakan hasil test keseluruhan belum selesai, jdi untuk sementara masih stay di UGD. Hari pertama jenguk beliau di ruang UGD masih bisa bercanda ria dengan ketawa khasnya yang menggelegar hahaha..... dengan santainya si Om ngomong "mangkanya punya badan jangan gendut-gendut kya' gw, jdinya penyakitan kya' gini niy, hahaha..." ya kita menanggapinya jg cuma dengan ketawa2 ajah.
Hari ke2 beliau di RS, ternyata setelah diperiksa secara keseluruhan jantung beliau bermasalah, dan ini sudah tahap ke arah serius dan dirawatlah beliau diruang ICU. sebagai keponakan yg cinta dengan omnya, gw setia menjenguk beliau.
Hari ke-4 di RS, tepat pada hari Kamis, seperti biasa pulang kerja langsung merapat ke RS, kali ini semua keluarga (ibu, bapak, tante, dan kk) ikut ke RS.. skitar pukul 08.00 malem kita sudah sampailah di RS. Sebelumnya kk yg ke2 bersama suaminya udah nyampe di RS duluan jenguk si Om. Sampai di RS keadaan om ternyata dipindah lagi ke ruang ICCU, masuklah ke ruang ICCU bergantian, masih bisa melihat wajah si om yang tidur tenang diselingi suara ngoroknya krn mngkin badannya yg lumayan tambun yach, sambil berdoa " Ya Allah berilah kesembuhan untuk beliau, angkat penyakitnya dan berikan yg terbaik untuk beliau". Entah kenapa pada saat melihat wajah beliau ada terbersit dihati "jangan sampai umur beliau tidak lebih panjang dari ibu dan om yg lain yg notabene adalah kk beliau". Tapi setelah pikiran itu terbersit mencoba lgsung menepis perasaan itu "ya Allah berikanlah yg terbaik untuk si Om". di ruang ICCU itu si om masih bisa tersenyum, tertawa dan bercanda bersama ibu, tante, dan orang2 disekitarnya yg menjenguknya, kadang jg beliau tertidur. Ibu selalu bersama dan mendoakan om, sambil menuntun untuk selalu berdzikir dalam keadaan sakit beliau. Waktu menunjukan pukul 11.00 W.I.B malam, dokter memeriksa kondisi beliau, lalu menyarankan untuk menyedot air yg terdapat didalam jantung beliau yg menyebabkan jantung beliau terendam. Istri dan anak om serta kami keluarga meminta dokter untuk mengambil tindakan yg terbaik. Tindakan langsung diambil dan skitar pukul 00.30 keesokan harinya, kita sekeluarga berniat untuk pulang kerumah dan beristirahat karena besok masih harus berangkat ke kantor masing-masing. dan skitar pukul 01.30 W.I.B pagi, baru saja mau keluar dari parkiran mobil, ternyata istri beliau tlp ke ibu, dengan suara tangisan yg terisak-isak mengabarkan bahwa beliau sudah tidak tertolong lagi.. "Innalillahi wa Inna ilaihi Rojiun"...
"Sesungguhnya setiap yg bernyawa itu akan mati". Ya Rabb.. betapa engkau telah memberikan yg terbaik untuk beliau, Engkaulah yg Maha Mengetahui segala yg trbaik untuk hamba Mu.
"Orang yg merasa bahwa kematian akan menjadi kepastian, akan senantiasa menyadari.."
"Ada masa dimana tanah menjadi pembaringannya, ulat menjadi temannya,
"Mungkar dan Nakir menjadi tamunya, Kuburan menjadi tempat tinggalnya"
"Orang beriman tidak mempunyai fikiran lain selain tentang kematian"
" dan tidak mengingat kecuali kepadaNya"
- Imam Al Ghazali -
Terlalu singkat waktu yang Kau beri untuk kebersamaan kami, akan tetapi Rejeki, Jodoh, Maut adalah Hak Prerogatif yang Engkau punya sebagai Sang Khalik, dan Engkaulah yang Maha Mengetahui segala yg terbaik untuk hamba-hambamu. Senyumpun hilang berganti air mata, tawa akan lenyap diiringi tangisan manusia, akan kemana akhir perjalanan ini? hanya Dia Sang Pencipta yg tau jawabnya. Kematian mengajarkan kita arti dari kehidupan.. Semoga Allah S.W.T menjadikanmu khusnul khotimah dan memberikan tempat terindah di sisiNya wahai Om qu tercinta. Dengan senyum dan hati yang tenang melepas kepergianmu teringat dalam salah satu hadist riwayat Thirmidzi "Tidaklah seorang Muslim meninggal pada hari Jum'at atau Malam Jum'at melainkan Allah S.W.T melindunginya dari siksa kubur "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar